(Wrespati Pon Klurut, 2 April 2020)
Tertera dalam surat Dinas Pemajuan Masyarakat Adat Provinsi Bali Nomer : 472/1640/PPDA/DPMA
1. Ngaturang Pejati di Merajan/ Kemulan berisi bungkak nyuh gadang atau nyuh gading. Nyuh gadang simbul tirta durmanggala, Nyuh gading simbul tirta prayascita. Upakara ditujukan kepada Ida Bhatara Guru saha leluhur sami. Mantra Guru stawa, atau gunakan sesontengan dgn bahasa sendiri utk memohon kerahayuan jagat dan kesehatan. Setelah ngaturang bhakti, nunas tirta dari bungkak Nyuh gadang/nyuh gading tersebut.
2. Masegeh dihaturkan di lebuh yaitu pintu masuk rumah yg menghadap ke jalan. Upakara ditujukan kepada Sang Dhurga Bhucari saha para butha bhuti rerencang ida bhatara sami. Kurang lebih tetandaingan segehannya demikian, tdk perlu ditambah apa2 lagi (kecuali ada petunjuk khusus tambahan dari desa adat setempat). Sesontengan dapat menggunakan bahasa sendiri, intinya mohon keselamatan dan penangluk gering, sabsab, lan merana. Diakhiri dg kata "Poma poma poma". Maknanya semoga tenang/terberkati.
Upakara sudah dapat mulai dihaturkan mulai pukul 17.00 wita.
Nunas ica ring Ida Bhatara sami mangda sami nemu rahayu, jagat sida sukerta kadi jatimula.
Disarikan dari berbagai sumber, dan konsultasi dengan Wakil Ketua PHDI Prov Bali Pinandita Ketut Pasek Swastika dan Ketua PHDI Tabanan.
Om Shanti, Shanti, Shanti Om
Penulis : I Gede Arum Gunawan, S.Ag.
Cek postingan lain di Instagram @kpbtabanan